PENGANTAR
Buah-buahan
merupakan bahan pangan sumber vitamin. Selain buahnya yang dimakan dalam bentuk
segar, daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya daun
pisang untuk makanan ternak, daun pepaya untuk mengempukkan daging dan
melancarkan air susu ibu (ASI) terutama daun pepaya jantan.
Warna buah cepat
sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari dan pemotongan,
serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu
pengolahan buah untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting.
Buah dapat diolah
menjadi berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga
makanan lain seperti manisan, dodol, keripik, dan sale.
Sari buah adalah
cairan yang dihasilkan dari pemerasan atau penghancuran buah segar yang telah
masak. Pada prinsipnya dikenal 2 (dua) macam sari buah, yaitu :
- Sari buah encer (dapat langsung diminum), yaitu cairan
buah yang diperoleh dari pengepresan daging buah, dilanjutkan dengan penambahan
air dan gula pasir.
- Sari buah pekat/Sirup, yaitu cairan yang dihasilkan dari
pengepresan daging buah dan dilanjutkan dengan proses pemekatan, baik dengan
cara pendidihan biasa maupun dengan cara lain seperti penguapan dengan hampa
udara, dan lain-lain.
Sirup ini tidak
dapat langsung diminum, tetapi harus diencerkan dulu dengan air (1 bagian
sirup dengan 5 bagian air). Buah-buahan yang sering diolah menjadi sari buah
atau sirup antara lain : pala, pisang, jambu biji, mangga, sirsak, wortel,
tomat, kueni, markisa, nangka, jahe, asam, hampir semua jenis jeruk, dan
lain-lain. Sari buah atau sirup buah dapat tahan selama 3 bulan.
Banyak
orang tidak dapat membedakan antara sirup dan sari buah, berikut definisi
keduanya menurut (SNI 01-3544-1994) definisi sirup adalah : larutan gula paket
(sakarosa : Highfructose syrup dan atau gula inversi lainnya) dengan atau tanpa
penambahan bahan tambahan makanan yang diizinkan. Sedangkan definisi Sari buah
menurut (SNI 01-3719-1995) adalah : minuman ringan yang dibuat dari sari buah
dan air minum dengan atau tanpa penambahan gula dan bahan tambahan makanan yang
diizinkan. Dengan kata lain, sirup apabila akan dikonsumsi harus diencerkan
terlebih dahulu dengan penambahan air, sedangkan sari buah tidak perlu atau
dapat dikonsumsi secara langsung (ready to drink).
Dalam
pembuatan sirup dan sari buah dapat ditambahkan dengan pewarna menggunakan
bahan kimia yang sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan Badan POM. Sedangkan
pengawet ditambahkan untuk memperpanjang umur simpan produk dan mencegah produk
dari kerusakan akibat aktivitas mikroorganisme. Yang perlu diperhatikan adalah
penambahan atau kadar pengawet yang ditambahkan dan jenis pengawet yang
digunakan. Untuk produk sirup dan sari buah maksimal pengawet yang ditambahkan
adalah 500 ppm dan jenis yang digunakan adalah Natrium Benzoat (SNI
01-3719-1995).
TUJUAN
Membuat Produk aneka sari buah Mangga, Jambu Biji Merah,
Markisa, Sirsat dengan baik dan benar.
Untuk Lebih lengkapnya dapat di Download Artikel di Bawah ini :